Akhirnya Mahasiswa Di Riau Demo PLN!!!

UNGKAPAN YANG TERTUANG DAN PANTAS DIKETAHUI OLEH PENGUASA DI NEGERI INI KARENA PADA MASA ORBA (ORDE BARU) MAHASISWA YANG MENURUNKAN JABATAN PRESIDEN

Mahasiswa segan dengan dosen

Dosen dengan dengan Rektor

Rektor Segan dengan Mentri

Mentri Segan Presiden

Presiden Segan dengan Mahasiswa

Hidup Mahasiswa ...Mahasiswa Kritis membangun bangsa yang bermartabat dan bebas dari KKN yang membudaya!!!

demo-mahasiswa-plnUngkapan itu lah yang pantas diberikan kepada PLN di Indonesia yang telah merusak kreatifitas anak muda Indonesia khususnya di Riau. Mati lampu (Listrik) yang semena-semena membuat mahasiswa di Riau mendemo pihak PLN. Dan memberikan 5 tuntutan yang perlu ditanda tangani dan disetujui. Kapan krisis listrik yang berkepanjangan ini akan berakhir. Riau dengan negeri yang kaya dengan dengan sumber daya alamnya, namun "miskin: sumber daya alam. Terbukti dengan masalah yang telah terjadi ini.

Demo yang dilakukan mahasiswa membangkitkan naluri saya untuk mendukung selalu. Karena dengan demikian pihak PLN akan mengerti, sabar ada batasnya!!!

Berikut berita selengkapnya berdasarkan sumber riau pos.com. RATUSAN mahasiswa yang bergabung menjadi Gerakan Mahasiswa Riau Peduli Listrik memenuhi kantor PLN Wilayah Riau di Jalan Setia Budi Pekanbaru, sekitar pukul 11.00 WIB Selasa (27/10).

Mereka mengajukan lima tuntutan terhadap Kepala Cabang PLN baru setelah serah terima jabatan. Karena tidak bisa memenuhi tuntutan mereka, mahasiswa akhirnya bubar dan menyegel pagar kantor wilayah tersebut.
Terlihat mahasiswa tersebut berasal dari berbagai almamater, di antaranya BEM UNRI, STIKES, UIN, UIR, STIKIP, HMI, KAMMI, dan GMNI. Mereka berteriak dan memakai alat pengeras suara meneriakkan aspirasi mereka. Berganti-ganti mereka berorasi sampai berkeringat dan suara parau di depan pintu gedung PLN tersebut.


Mereka mendesak agar PLN segera mengevaluasi General Manager PLN Riau Kepri dan jajarannya, menurunkan biaya pembayaran listrik masyarakat sebagai kompensasi tehadap ketidak profesionalan PLN. Mereka juga menuntut pemerintah pusat untuk segera menganggarkan dana pembangunan pembangkit tenaga listrik di Riau. Di bidang pendidikan mereka menuntut agar PLN menghentikan pemadaman listrik di seluruh instansi pendidikan.
Jika pihak PLN tidak mampu memenuhi butir-butir tuntutan yang mereka sampaikan, maka mereka juga meminta General Manager PLN dan jajarannya untuk mundur.


Akhirnya, setelah banyak yang berorasi, Kepala Cabang PLN yang baru, Ilham Santoso menghampiri mereka dan berusaha mendekati dengan bersalaman. Baru dua orang yang disalami oleh Kepala Cabang yang baru tersebut, teriakan ‘’Hati-hati musang berbulu domba’’ menggema dari deratan belakang mahasiswa pendemo.
Mahasiswa yang tadinya sedang duduk memenuhi pelataran di depan gedung rapat PLN serentak berdiri dan merapat ke bagian depan. Sebagian dari mereka juga berteriak mengingatkan teman-temannya yang lain, agar tidak mau dipisahkan dari rombongan.


Kemudian Kepala Cabang yang baru tersebut menempatkan diri di hadapan semua mahasiswa pendemo meminta maaf atas ketidak nyamanan pemadaman dan berusaha mengajak berdialog agar mahasiswa tersebut mengirimkan perwakilan mereka. Cara ini ditempuh agar perwakilan tersebut dapat berdialog dalam ruangan dan tidak berada di pelataran tersebut.
Mahasiswa tetap tidak mau. Mereka menuntut pertangung jawaban PLN atas kondisi pemadaman dan solusi dan pihak PLN menandatangani bahwa akan menyelesaikan hal yang mereka tuntutkan.
‘’Saya tidak bisa menyulap kondisi ini menjadi baik dan pemadaman berhenti tanpa adanya pembangkit listrik,’’ ujar Ilham di hadapan ratusan mahasiswa tersebut.


Ilham yang merasa tidak mampu menjanjikan dan menandatangani kesepakatan solusi tanpa adanya pembangkit listrik yang baru, akhirnya hanya bisa pasrah dengan bubarnya mahasiswa dan menyegel pagar PLN tersebut.
Presiden Mahasiswa UNRI, Anshori bersama Ketua HMI Cabang Pekanbaru Handiro, mengatakan bahwa ternyata pihak PLN tidak berani sepakat atas desakan yang mereka sampaikan. ‘’Kita mendesak mereka agar lebih jelas dan membuat masterplan yang lebih baik,’’ ujar.
Saat ditanya sampai kapan mereka akan menyegel pagar PLN tersebut, Anshori mengatakan bahwa itu terserah koordinator lapangan mereka. Tapi yang jelas mereka akan meneruskan aksi awal mereka tersebut untuk mengubah kebijakan PLN agar jadi lebih baik untuk masyarakat. Kemudian mereka bersama-sama meninggalkan kantor PLN tersebut.


Baru lima belas menit setelah mahasiswa tersebut membubarkan diri dan meninggalkan kantor PLN Wilayah Riau tersebut dalam kondisi pagar yang tetap terkunci dengan gembok dan rantai, pihak sekuriti melepaskan gembok tersebut dengan menggunakan martil. Di lokasi tersebut masih terlihat banyak polisi dari Mapolsekta Limapuluh yang menjaga kondisi sejak awal demo berlangsung.


Kapolsek Limapuluh, AKP Ferli Rosa Putra SIk mengatakan, bahwa dikerahkan sebanyak 90 personel polisi dalam menjaga kondisi saat demo berlangsung.
Saat ditanya alasan apakah sehingga gembok pagar yang dipasang mahaiswa tersebut bisa dilepaskan, Ferli mengatakan, untuk alasan kepentingan bersama. Dia dan pihak PLN sepakat untuk melepaskan gembok pagar tersebut. Maka akhirnya pihak sekuriti PLN dikerahkan untuk memukul gembok itu dengan martil.
Setelah gembok dilepas, pagar tersebut dibuka lebar-lebar dan mobil-mobil keluar dari kantor PLN itu. Anggota polisi juga akhirnya meninggalkan kantor tersebut.

Mahasiswa adalah Intelektual Muda yang kaya dengan pikiran dan kejernihan hati yang belum terkontaminasi nikmatnya sebuah jabatan, pangkat dan kekayaan, TERUSKAN PERJUANGAN MU MAHASISWA!!!

13 komentar:

Faisal Hilmi mengatakan...

Domo pastinya boleh. Asalkan dengan niat dan tujuan yang benar or baik !

bang FIKO mengatakan...

Selain melalui demonstrasi, gerakan anti PLN sebenarnya juga bisa dilakukan melalui dunia internet (online).
Postingannya ada di blog saya

moenas mengatakan...

demo gak masalah yg penting gak melanggar norma2nya

percepat koneksi mengatakan...

memang keren blog km ron wasik tenan...

Laksamana Embun mengatakan...

Kyk nya PLN ngajak Ribut lagi nH...

Di daerah sukajadi Mati lagi....

phonank mengatakan...

Daripada demo..

mendingan juga cari jalan keluar bersama,,

DEMO juga menggangg kestabilitasan negara,, coba saja kalau ada demo,, jalan jadi macet..

Truk pengangkut sembako dan barang bawaan untuk konsumsi publik yang seharusnya nyampe tepat waktu jadi terhambat, yg ada malah langka..!!

jadi.. sudahi berdemo2...

suarakan dengan kinerja buka dengan suara

Anonim mengatakan...

Semoga masalahnya bisa segera diselesaikan dengan solusi yang terbaik

Saung Web mengatakan...

Wah masih seneng demo-demoan juga rupanya.. boleh2 aja deh asal jangan anarkis..

KIB Jilid II mengatakan...

Kadang kesel juga kalau tiba2 gak ada hujan gak ada angin mati.. lamaa sekali.. pas kita telat bayar langsung denda.. puih..... gak adil tuh

Imoel mengatakan...

Demo merupakan suatu cara aspirasi masyarakat untuk menyampaikan kekesalannya pada suatu instansi, tetapi hendaklah dengan cara yang damai.

FATAMORGANA mengatakan...

Wah.... bicara tentang Perusahaan Lilin Negara??
di tempat aku setiap harinya sudah dua bulan terakhir, pemadaman minimal 8 jam setiap 24 jam....
busyet dah....

Lalu Abdul Aziz MhD mengatakan...

Benar sekali, pemerintah sebaiknya mulai memperhatikan aspirasi yang disampaikan oleh rakyat yag diwakili oleh para "mahasiswa" karena jika tidak demikian maka kekuatan people power akan menjungkir balikkan kekuasaan mereka.

rudi mengatakan...

Hidup Mahasiswa...jaga terus ....semangat mu..

Posting Komentar