Baper....



*Baper....*

Wajar banget, sebagai manusia pasti adakalanya suka baper (bawa perasaan), Namanya juga manusia pasti punya perasaan. Apalagi kita, pengusaha yang pastinya berinteraksi dengan banyak orang setiap saatnya
Sebetulnya ada lho baper yang diperbolehkan. Baper positif namanya. Baper ini jugalah yang membuat Umar bin Khattab dahulu terbakar semangatnya untuk berjuang di sisi Rosul setelah memeluk Islam. Seperti apa contohnya baper positif itu?

Misalnya, kita baper melihat orang lain mampu berqurban sapi atau mudah berangkat haji. Kok bisa ya ada mukmin lain di usia 20 tahunan sudah jadi milyarder. Qurban sapinya banyak, bisa haji furoda pula.. Hati kita terbawa perasaan rindu ingin mengamalkan amalan yang sama, plus ini yang penting. Mencari cara agar tercapai juga impian-impian kita seperti mereka. Ini salah satu contoh dari baper yang diperbolehkan. 

Sekarang bagaimana tipsnya agar tumbuh rasa baper seperti yang dijelaskan tadi? (Pastikan praktek lho ya) 

1. *Ingat kembali impian kita saat bergabung bisnis ini*
Hayo masih ingat ga nih impian pertama gabung BP dulu? Yang dulu membuat hati menangis terharu dan semangat berjuang disini. Ibarat mobil, impian ini penggerak. Kalau tidak ada penggerak, sulit kan ya mobil akan terdorong maju? Sama dengan badan dan akal kita teman - teman. Kalau impian sudah menjadi penggerak. Maka tidak ada yang namanya menyerah di kamus kita. Yang ada pasti kita akan terus bergerak mencari cara lagi dan lagi terus sampai tercapai impian kita.

2. *Memberikan informasi yang inspiratif ke dalam diri*
Informasi itu ibarat makanannya akal. Sama seperti halnya perut. Bedanya, akal tidak bisa kita hentikan jam mengolahnya. Artinya setiap saat akal mencari sesuatu untuk diolah. Pertanyaannya, setiap saat teman - teman sudah memberikan asupan nutrisi makanan ke akal yang sehatkah? 
Memasukkan informasi yang inspiratif, adalah cara memberikan makanan sehat ke akal kita, jiwa kita. 
Misalkan dengan membaca kalamulloh, Al Qur’an. Sirah Nabi, atau kita inspiratif para ulama kita dahulu.
Kebayang dong ya teman - teman kalau kita ga dapat makanan sehat seperti ini 2 hari saja. Semoga ga pingsan sih yaa (akalnya) 😄

3. *Berkumpul dengan orang positif* 
Bahkan Rosululloh pun sudah mengingatkan kita. “Seseorang akan cenderung mengikuti cara hidup sahabatnya. Maka hendaknya setiap orang memperhatikan siapa yang ia jadikan sebagai sahabat.”
Bukan pendapat saya lho ini ya, tetapi saya hanya meneruskan pesan junjungan kita. Kalau saja kita ingin menjadi pribadi yang kuat, baper disaat yang tepat, maka sudah saatnya kan kita memilih sahabat yang semacam itu pula?

4. *Punya Guru, Mentor, Pembimbing*
Beliau adalah orang yang sudah jauh lebih berpengalaman dibanding kita.
Penting banget, apalagi dalam bisnis. Kita memiliki pasti sering bingung, merasa _stagnant.._ "galau" pas sedang ingin mengambil keputusan. Di saat seperti inilah peran guru kita.
Kita bisa meminta saran Saran dari orang yang sudah berhasil, akan meminimalisir *trial and error* nya.

5. *Muhasabah*
Evaluasi & Koreksi. Mengambil waktu yang cukup untuk berfikir. Mencari apa yang perlu diperbaiki, lalu dikoreksi lebih baik lagi. Misalnya selama ini ternyata jarang bangun tahajud. Bisa jadi itu salah satu jalan terhambatnya impian. Kalau sudah tau begini, ya diperbaiki dong ke depannya. Betul ya teman - teman? Artinya kita selalu punya kesempatan untuk muhasabah. Setiap harinya. Yang sudah tahajud, mungkin perlu lebih lama munajatnya. Dan seterusnya. Pada akhirnya diri kita disibukkan dengan memperbaiki diri setiap harinya. Alhamdulillah tentunya ya.
*Bertanggung jawab, evaluasi dan lanjutkan hidup*

Masih banyak pekerjaan yang bisa kita kerjakan.
Tugas yang bisa kita tuntaskan.
Amanah yang bisa kita selesaikan. Daripada kita baper. 

Baper tidak membuat bisnis kita kemana-mana, kecuali mundur teratur. 

Selamat membaca dan mengamalkan

*Nisa & Bara*
-----------------------
*Couplepreneur*

0 komentar:

Posting Komentar